Karena Patung Dewi Danu berada didaerah Danau maka warga yang berada didaerah Patung Dewi Danu bekerja sebagai nelayan atau tambak, selain nelayan dan tambak ikan ada juga yang bekerja sebagai petani karena dekat dengan danau dan memanfaatkan air danau untuk mengairi lahan pertaniannya. Selain itu karena Patung Dewi Danu merupakan sebuah ikon Desa Batur maka banyak orang atau wisatawan yang berkunjung untuk melihat patung tersebut dan warga pun memanfaatkan wisatawan baik warga lokal maupun luar yang datang dengan cara berjualan/berdagang di daerah patung Dewi Danu dan juga menyewakan boat untuk wisatawan yang datang berkunjung, namun untuk berkunjung wisatawan dikenakan tarif membeli tiket untuk harga tiket masuknya : orang dewasa perlu membayar Rp. 20.000 dan anak-anak sebesar Rp. 15.000. Lain halnya untuk tarif parkirnya, biaya parkir motor sebesar Rp. 2.000 dan parkir mobil hanya Rp. 5.000. Jika anda mengunjungi Ulun Danu Batur dengan bus secara rombongan, anda perlu menyiapkan biaya parkir sebesar Rp. 10.000. 

        Disamping itu secara ekonomi kreatif meningkat, seperti masyarakat yang mulai beralih dari pertanian ke pariwisata yaitu dengan pembuatan villa-villa, tempat selpi dan lain sebagainya. Salah satunya juga Patung Dewi Danu masuk didalamnya, bahwa ini mendukung pariwisata yang datang ke Desa Songan khususnya. Selain itu pariwisata di Desa Songan juga didukung oleh anak-anak yang sekolah di pariwisata dengan membawa ilmunya untuk di kembangkan di daerah ini. Mengingat terdapat potensi pariwisata yang harus dikembangkan di Desa Songan.